Senin, 04 Maret 2024

MODUL AJAR 2023

 

                                                                                                                                                                                                                                                                                          MODUL

GURU PEMBELAJAR

 

 

 Bimbingan dan Konseling KELAS VII Tahun Pelajaran 2022/2023

SMPN I BLUTO

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Di Susun Oleh  :

 

Ridwan Rhomadani ,S.Pd

 

 

 

 

 

 

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN SUMENEP

 

 

 

 

 

 

 

LEMBAR PENGESAHAN

 

 

 

 

Program Bimbingan dan Konseling SMP Negeri 1 Bluto  tahun pelajaran 2022/2023 ini telah disetujui dan di sahkan pada :

 

Hari                 : .................................................................................

Tanggal            : .................................................................................

 

 

 

Mengetahui

KepalaSMP 1 Bluto

 

 

 

 

 

R. SRI HAIRI SURYANINGSIH, S.Pd

Pembina TK.I

NIP. 19660228 198903 2 011

 

Guru BK

 

 

 

 

 

RIDWAN RHOMADANI S.Pd

NIP :19910315 202221 1 014

 

Counselor

 

 

 

 

 

OMADANI S.Pd

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME, yang telah melimpahkan  rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program  Bimbingan dan Konseling  tahun pelajaran 2022/2023

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini di dahului dengan menyusun angket kebutuhan yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.

Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak/Ibu R. Sri Hairi Suryaningsih, S.Pd selaku kepala sekolah SMP Negri 1 Bluto

2. Teman sejawat guru BK SMP Negeri 1 Bluto

2. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMP Negeri 1 Bluto

Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.

Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapatimbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin

 

            Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Pertama (SMP) merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli agar dapat mencapai perkembangan secara optimal. Semasa SMP, peserta didik dituntut untuk menjadi pribadi yang mandiri dan mampu mengambil pilihan, bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan capaian pelayanannya sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), profil Pelajar Pancasila dan penguatan pendidikan karakter peserta didik/konseling.

Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berupaya menguatkan peran layanan Bimbingan dan Konseling dengan menyusun model inspiratif layanan Bimbingan dan Konseling yang mengacu kepada dokumen Capaian Layanan (CL) yang telah dikembangkan. Harapannya satuan pendidikan dapat mengembangkan sendiri perangkat layanan Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengaktualisasikan dirinya dan mencerminkan Profil Pelajar Pancasila seutuhnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A. Pendahuluan

 

Capaian Pembelajaran (CP) merupakan dokumen utama bagi setiap guru mata

pelajaran dalam rangka pengembangan kurikulum satuan pendidikan. Guru menyusun perangkat ajar mengacu pada capaian pembelajaran yang telah disediakan pemerintah pusat. Capaian Pembelajaran disusun untuk setiap mata pelajaran, tidak untuk setiap tahun dan disusun secara komprehensif dalam paragraf sehingga kompetensi yang dibangun terbaca utuh. Pada Capaian Pembelajaran terdapat komponen-komponen rasional mata pelajaran, tujuan mata pelajaran, karakteristik mata pelajaran, capaian setiap fase menurut elemen, capaian dalam setiap fase secara keseluruhan, alur capaian pembelajaran setiap tahun (kelas), dan alur konten materi pelajaran setiap tahun (kelas).

Upaya memperoleh Capaian Pembelajaran membutuhkan kerja sama dari berbagai

pihak yaitu: guru, konselor, dan tenaga pendidik lainnya sebagai mitra kerja. Guru

mengupayakan tercapainya Capaian Pembelajaran melalui kegiatan belajar mengajar, guru Bimbingan dan Konseling atau konselor mengupayakan tercapainya tugas perkembangan melalui kegiatan Bimbingan dan Konseling yang memandirikan, sedangkan tenaga pendidik membantu menyediakan sarana prasarana demi lancarnya proses belajar mengajar. Senyampang dengan mata pelajaran, Bimbingan dan Konseling menggunakan Capaian Layanan (CL) yang merupakan dokumen utama bagi guru Bimbingan dan Konseling atau Senyampang dengan mata pelajaran, Bimbingan dan Konseling menggunakan Capaian Layanan (CL) yang merupakan dokumen utama bagi guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam rangka pengembangan layanan Bimbingan dan Konseling. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor menyusun perangkat layanan Bimbingan dan Konseling mengacu pada Capaian Layanan yang telah disediakan pemerintah pusat. Bimbingan dan Konseling (BK) sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah memiliki karakteristik yang berbeda dengan mata pelajaran. Pelayanan BK membantu peserta didik mencapai tugas perkembangannya. Dengan demikian, Capain Layanan BK mengacu pada Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik (SKKPD) yang telah dirumuskan dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014, dengan rujukan implementasinya melalui Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling(POP BK) di setiap satuan pendidikan. Capaian Layanan BK merupakan dokumen utama sebagai bagian dari pengembangan kurikulum satuan pendidikan Capaian Layanan BK memiliki komponen-komponen yang terdiri atas : rasional, tujuan, karakteristik, lingkup capaian, deskripsi aspek, dan alur capaian.

B. Rasional

 

Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan ilmu terapan yang muncul dan berkembang untuk merespons tuntutan kompleksitas kehidupan masyarakat. Bimbingan dan Konseling di SMP di selenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseling agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi

perkembangan yang memungkinkan peserta didik/konseli mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya.

Setiap peserta didik/konseling di SMP satu dengan lainnya berbeda dalam hal

kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik, dan latar belakang keluarga serta pengalaman belajarnya. Perbedaan tersebut menggambarkan adanya variasi kebutuhan pengembangan secara utuh dan optimal melalui layanan Bimbingan dan Konseling. Siswai lain, peserta didik/konseli di SMP berada dalam rentangan usia yang hampir sama, sehingga tugas perkembangan yang hendak dicapai umumnya adalah sama. Namun, apabila dilihat secara individual perkembangan peserta didik/konseli dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan ndividual perkembangan peserta didik/konseli dimungkinkan berbeda. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta didik/konseli mencapai Konseling/konselor sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional dan khususnya membantu peserta didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses sejahtera, dan bahagia dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir.

C. Tujuan

 

Secara umum tujuan layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu peserta didik/konseli agar dapat mencapai kematangan dan kemandirian dalam kehidupannya serta mencapai tugas-tugas perkembangannya yang mencakup aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir secara utuh dan optimal.. Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu konseli agar mampu Secara lebih rinci, tujuan khusus layanan Bimbingan dan Konseling adalah membantu konseli agar mampu:

1. Memahami dan menerima diri dan lingkungannya.

2.Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan  kehidupannya di masa yang akan datang.

3. Mengembangkan potensinya seoptimal mungkin.

4. Menyesuaikan diri dengan lingkungannya;

5. Mengatasi hambatan atau kesulitan yang dihadapi dalam kehidupannya; dan

6. Mengaktualiasikan dirinya secara bertanggung jawab.

Dalam Bimbingan dan Konseling Perkembangan, tujuan Bimbingan dan Konseling lebih diarahkan pada tercapainya tugas perkembangan peserta didik/konseli. Dengan demikian, yang disebut dengan individu bermasalah adalah peserta didik/konseli yang belum mencapai tugas perkembangannya.

Tugas guru Bimbingan dan Konseling/konselor adalah membantu peserta didik untuk mencapai tugas perkembangannya.

Tugas perkembangan

peserta didik/konseling SMP adalah:

1) Mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan bertakwa kepada           Tuhan Yang Maha Esa.

 2) Mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai pribadi, anggota masyarakat, dan umat manusia.

3) Mengenal gambaran dan mengembangkan sikap tentang kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi.

emosional, sosial, dan ekonomi;

4)  Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai

dengan kebutuhannya untuk mengikuti dan melanjutkan pelajaran dan/atau mempersiapkan

karir serta berperan dalam kehidupan masyarakat;

5) Memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima dalam kehidupan sosial yang lebih luas;

6) Mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam peranannya sebagai pria atau wanita

7) Mempersiapkan diri, menerima dan bersikap positif serta dinamis terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri untuk kehidupan yang sehat

8)  Memiliki kemandirian perilaku ekonomis

9) Mengenal kemampuan, bakat, minat, serta arah kecenderungan karier dan apresiasi seni

10) Mencapai kematangan hubungan dengan

teman sebaya.

 

D. Karakteristik

 

Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses perkembangan peserta didik/konseling, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal Bimbingan dan Konseling menggunakan paradigma perkembangan individu, yang menekankan ada upaya mengembangkan potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak mendapatkan layanan Bimbingan dan Konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif. Meskipun demikian, paradigma preventif

perkembangan tidak mengabaikan layanan Bimbingan dan Konseling yang berorientasi pada pencegahan timbulnya masalah (preventif) dan pengentasan masalah (kuratif).

Komponen program layanan Bimbingan dan Konseling didasarkan pada Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014, mencakup empat komponen yaitu: layanan dasar, layanan peminatan dan perencanaan individual, layanan responsive, dan dukungan sistem.

1. Layanan dasar adalah pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan dengan pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. Strategi layanan dasar yang dapat dilaksanakan antara lain adalah klasikal, kelas besar/lintas kelas, kelompok, dan menggunakan media tertentu.

Materi layanan dasar dapat dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh peserta didik/konselng.

2. Layanan peminatan dan perencanaan individual merupakan proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli dalam membuat dan mengimplementasikan rencana pribadi, sosial, belajar, dan karir. Tujuan utama layanan ini ialah membantu peserta didik/konseli belajar memantau dan memahami pertumbuhan dan perkembangannya sendiri dan mengambil tindakan secara proaktif terhadap informasi tersebut.

3. Layanan responsif adalah pemberian bantuan terhadap peserta didik/konseli yang memiliki kebutuhan dan masalah yang memerlukan bantuan dengan segera. Tujuan layanan ini ialah memberikan (1) layanan intervensi terhadap peserta didik/konseli yang mengalami krisis, peserta didik/konseli yang telah membuat pilihan yang tidak bijaksana atau peserta didik/konseli yang membutuhkan bantuan penanganan dalam bidang kelemahan yang spesifik dan (2) layanan pencegahan bagi peserta didik/konseli yang berada di ambang pembuatan pilihan yang tidak bijaksana. Isi dari layanan responsif ini antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar, pribadi, sosial dan antara lain berkaitan dengan penanganan masalah-masalah belajar, pribadi, sosial dan karir.

4. Dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur dan pengembangan keprofesionalan guru Bimbingan dan Konseling atau konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik. Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem antara lain:

(1) administrasi yang di dalamnya termasuk melaksanakan dan menindaklanjuti kegiatan asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program Bimbingan dan Konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme Bimbingan dan Konseling, serta

(2) kegiatan tambahan dalam penyelenggaraan pendidikan di SMP dan pengembangan profesi Bimbingan dan Konseling. Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup semua komponen dan bidang layanan melalui layanan langsung, media, kegiatan administrasi, serta kegiatan tambahan dan pengembangan keprofesian guru Bimbingan dan Konseling. Layanan langsung meliputi: (1) konseling individual, (2) konseling kelompok, (3) bimbingan kelompok, (4) bimbingan klasikal, (5) bimbingan kelas besar atau lintas kelas, (6 konsultasi, (7) kolaborasi, (8) alih tangan kasus, (9) konferensi kasus, (10) layanan advokasi, dan (11) layanan peminatan.

 Layanan Bimbingan dan Konseling melalui media meliputi: (1) papan bimbingan, (2) kotak masalah, (3) leaflet, dan (4) pengembangan media Bimbingan dan Konseling. Kegiatan administrasi meliputi: (1) pelaksanaan dan tindak lanjut asesmen kebutuhan, (2) penyusunan dan pelaporan program kerja, (3) evaluasi Bimbingan dan Konseling, (4) pelaksanaan administrasi dan manajemen Bimbingan dan Konseling, dan (5) kunjungan rumah. Kegiatan tambahan meliputi: (1) kegiatan sebagai Kepala/Wakil Kepala Sekolah, Pembina OSIS, Pembina Ekstrakurikuler, Pembina Pramuka, dan Koordinator BK serta pengembangan keprofesian meliputi: (1) seminar, (2) workshop, (3) pelatihan, dan (4) studi lanjut. Layanan Bimbingan dan Konseling secara langsung (tatap muka) antara guru Bimbingan dan Konseling/konselor dengan konseli dan tidak langsung (menggunakan media tertentu) dan diberikan secara individual (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani satu orang), kelompok (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satu orang), Materi layanan dasar dapat dirumuskan atas dasar hasil asesmen kebutuhan, asumsi teoretis yang diyakini berkontribusi terhadap kemandirian, dan kebijakan pendidikan yang harus diketahui oleh peserta didik/konselng besar atau lintas kelas (jumlah peserta didik/konseli yang dilayani lebih dari satuan klasikal).

 

E. Lingkup Capaian

 

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseli untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Tugas perkembangan adalah serangkaian tugas yang harus diselesaikan peserta didik/konseli pada periode kehidupan/fase perkembangan tertentu. Tugas perkembangan bersumber dari kematangan fisik, kematangan psikis, tuntutan masyarakat atau budaya dan nilai-nilai serta aspirasi individu. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya.

Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat mereka kecewa dan atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan

fase berikutnya. Oleh karena itu, tugas perkembangan harus dipahami oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling.

Lingkup Capaian Layanan BK di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan. Empat

bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase SMP. Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad ke-21 dalam konteks Indonesia.

Keempat bidang layanan tersebut adalah : 1) pribadi, mencakup aspek-aspek perkembangan landasan religius, perilaku etis, kematangan emosional, dan pengembangan pribadi; 2) sosial, yang mencakup aspek-aspek perkembangan kesadaran bertanggung jawab,

kematangan hubungan dengan teman sebaya, dan kesadaran gender; 3) akademik, yang

mencakup aspek perkembangan kematangan intelektual; 4) karir, yang mencakup

aspek-aspek perkembangan perilaku kewirausahaan dan wawasan serta kesiapan karir.

Secara lebih rinci.

 

F. Deskripsi Aspek

 

Orientasi pendidikan yang bermutu, efektif, dan ideal di SMP secara praktis mengintegrasikan komponen utamanya secara sinergis, yaitu: bidang adminitratif dan kepemimpinan (leadership), bidang pembelajaran serta Bimbingan dan Konseling.

Pendidikan yang mengabaikan bidang Bimbingan dan Konseling akan menghasilkan peserta didik yang pintar dan terampil dalam bidang akademik, namun kurang memiliki kemampuan atau kematangan dalam aspek kepribadian atau karakter sebagai pribadi mandiri. mandiri yang dimaksud adalah pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespons kebutuhan lingkungan dengan tepat. Peserta didik/konseli pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam hidupnya (wellbeing).

Peran Bimbingan dan Konseling saat ini dipandang semakin penting ketika dikaitkan

dengan tantangan kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Pengaruh teknologi dan informasi yang semakin canggih serta perubahan orientasi kehidupan yang begitu cepat akan berdampak pada perilaku peserta didik/konseli. Tidak dipungkiri juga saat ini berkembang trans-ideology yang bisa berseberangan dengan ideologi Pancasila sehingga perlu adanya upaya-upaya untuk mengantisipasi hal tersebut. Konteks perubahan yang terjadi saat ini.

menjadikan peran Bimbingan dan Konseling perlahan semakin eksis dan diakui, baik secara keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan keilmuan maupun praksis dan praktiknya. Bimbingan dan Konseling dalam konteks pendidikan semakin penting dan sinergis untuk mendukung pencapaian tujuan pendidikan yang holistik.

Eksistensi Bimbingan dan Konseling dapat dilihat dari irisan Capaian Layanan

Bimbingan dan Konseling dengan upaya mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter peserta didik/konseli. Dimensi wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan

 

wellbeing mencakup: penerimaan diri (self acceptance), hubungan positif dengan orang lain positive relationship with others), otonomi (autonomy), penguasaan lingkungan(environmental mastery), tujuan hidup (purpose in life), dan pertumbuhan pribadi (personal) growth), (Ryff, 1989; 2011; 2014). Elemen Profil Pelajar Pancasila mencakup: Beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, Berkebinekaan global, Gotong royong, Mandiri, Bernalar kritis dan kreatif, serta nilai utama Penguatan Pendidikan Karakter mencakup Religius, Nasionalisme, Kemandirian, Gotong royang, dan Integritas.

Tugas perkembangan dalam SKKPD yang merupakan dasar dalam menentukan

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang mencakup: pengenalan, akomodasi, dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Wellbeing, Profil Pelajar Pancasila, dan Penguataan Pendidikan

Karakter (PPK)

 

G. Alur Capaian  Layanan Bimbingan dan Konseling

Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan salah satu bentuk fasilitasi peserta didik/konseling untuk mencapai tugas-tugas perkembangannya. Keberhasilan peserta didik/konseli menyelesaikan tugas perkembangan dapat membuat mereka bahagia dan akan menjadi modal bagi penyelesaian tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Sebaliknya, kegagalan peserta didik/konseli dalam menyelesaikan tugas perkembangan akan membuat mereka kecewa dan/atau diremehkan orang lain. Kegagalan ini akan menyulitkan/menghambat peserta didik/konseli menyelesaikan tugas-tugas perkembangan fase berikutnya. Oleh karena itu tugas perkembangan harus dipahami oleh Guru Bimbingan dan Konseling/konselor karena pencapaian tugas perkembangan merupakan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling. memfasilitasi peserta didik memenuhi Capaian Layanan akan mendukung optimalisasi Capaian Pembelajaran yang diampu oleh guru mata pelajaran. Capaian Layanan sekaligus untuk mendukung tercapainya Profil Pelajar Pancasila yang mencakup kompetensi dan Karakter Lingkup Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP mencakup 4 (empat) bidang layanan. Empat bidang layanan tersebut mencakup 10 (sepuluh) aspek perkembangan yang dikembangkan dari tugas perkembangan peserta didik fase D (kelas 7, 8 dan 9). Layanan Bimbingan dan Konseling diberikan untuk optimalisasi pencapaian tugas perkembangan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dalam rangka memandirikan peserta didik menyongsong abad 21 dalam konteks Indonesia.

Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling dijabarkan pada tiga tahapan internalisasi yang mencakup pengenalan, akomodasi dan tindakan. Deskripsi Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling di SMP bila dikaitkan dengan upaya mewujudkan peserta didik/konseli yang memiliki Psychological Well-being, Profil Pelajar Pancasila dan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MODUL AJAR

PRIBADI

(PENGENALAN BIMBINGAN DAN KONSELING)

1.     INFORMASI UMUM

A.   IDENTITAS MODUL

 NAMA              : Ridwan Rhomadani, S.Pd

Institusi             : SMPN I BLUTO

Tahun                : 2022/2023

Jenjang              : SMP

Kelas                 : VII

Alokasi Waktu   : 2  JP x 40 menit

 

B.    KOMPETENSI AWAL

1.   Peserta didik dapat memahami Mengenal Pengertian dan Tujuan Bimbingan Dan Konseling di Sekolah

2.      Peserta didik dapat memahami dan Berminat Mempelajari arti dan Tujuan Bimbingan Dan Konseling di Sekolah

 

1.      PROFIL PELAJAR PANCASILA

-       Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME

-       Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari

2.      SARANA DAN PRASARANA

Sarana             : Handphone, Laptop, Alat perekam,

Prasarana         : Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang relevan )

 

3.      TARGET PESERTA DIDIK

-       Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

-       Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

-       Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.)

 

4.      MODEL PEMBELAJARAN

-       Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring

2.     KOMPONEN INTI

A.    TUJUAN PEMBELAJARAN

ü  Siswa mengenal BK sekolah

ü  Siswa mampu menyebutkan layanan-layanan yang bisa dimanfaatkan

ü  Siswa mampu mengidentifikasi masalahnya

ü  Siswa memanfaatkan layanan BK di sekolah

B.     PEMAHAMAN BERMAKNA

-       Peserta didik mampu memahami tentang bimbingan dan konseling di sekolah

-       Peserta didik secara mandiri mampu menjalani apa yang sudah dipahami tentang bimbingan dan konseling disekolah

C.    PERTANYAAN PEMANTIK

-        Apakah kamu sudah tau tentang bimbingan dan konseling di sekolah?

-        Apakah kamu mengetahui tentang tujuan bimbingan dan konseling disekolah?

-        Apakah kamu tahu ketika masih SD mengenal atau mengdengar istilah bimbingan konseling di sekolah ?

 

 

1. Tahap Awal / Pendahuluan

 

a. Pernyataan tujuan (melalui Google Meet) / Tatap muka

1.     Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.

2.     Ice Breaking.

3.     Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan konseling t

4.     Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan tujuan layanan yang disampaikan oleh guru BK.

 

b. Penjelasan tentang

langkah-langkah kegiatan

1.     Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.

2.     Kontrak layanan (kesepakatan layanan) hari ini akan melakukan kegiatan selama 2 jam (2x40 menit) layanan.

3.     Kesepakatan akan melaksanakan kegiatan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang apa saja dan bagaimana tentang bimbingan konseling di sekolah

 

d.  Tahap Peralihan (Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ketahap inti

 

2.Tahap Inti

 

a. Kegiatan peserta didik

1.     Peserta didik mengamati tayangan slide/ video/membaca modul.

2.     Brainstorming/ curah pendapat tentang tayangan.

3.     Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang  video/ gambar tersebut.

4.     Peserta didik mengidentifikasi tentang hak dan kewajiban.

5.     Peserta didik mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kelompok.

 

b. Kegiatan guru BK

1.     Guru BK menayangkan video/ gambar yang berhubungan dengan layanan  materi Bimbingan dan Konseling.

2.     Guru BK  mengajak peserta didik untuk curah pendapat.

3.     Guru BK membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

4.     Guru BK membagi lembar kerja.

5.     Guru BK menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja.

6.     Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik.

7.     Guru membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan.

 

3. Tahap Penutup

1.    Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.

2.    Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan.

3.    Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan dibahas minggu depan .

4.    Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/ berdoa dan mengakhiri dengan salam.

N

Evaluasi

 

 

1.    Evaluasi proses

a.       Keterlaksanaan program.

b.      Perolehan peserta didik pasca layanan.

c.       Perhatian peserta didik.

d.      Kesesuaian pogram.

 

2.    Evaluasi hasil

a.       Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).

b.      Perasaan positif sebagai dampak dari proses / topic yang dibahas (comfortable).

c.       Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengentasan masalah (action).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

D.     ASESMEN

Rancangan Asesmen Diagnostik

 

Jenjang/ Kelas

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Capaian Pembelajaran

FASE D

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu  mengidentifikasi manfaat dan tujuan bimbingan dan konseling di sekolah

 

 

A.    Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali?

Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar

Apa harapan kamu ?

Pergaulan siswa

Hal apa saja yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ?

Kondisi keluarga

Apa saja aktifitas kamu di rumah sewaktu belajar daring ?

 

 

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon serta menceritakan melalui tulisan

Form online

Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki kendala atau tantangan

Platform Webinar

Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan orang tua siswa

Platform Webinar

 

B.     Asesmen Kognitif

 

Waktu Asesmen

10.00-11.00

Durasi Asesmen

60 menit

 

Identifikasi materi yang akan diujikan

Pertanyaan

Kemung-kinan

Jawaban

Skor (Kategori)

Rencana Tindak Lanjut

Manfaat dan tujuan belajar tentang bimbingan dan konseling di sekolah

Jelaskan yang dimaksud dengan bimbingan dan konseling di sekolah

1.identifikasi

2.Deskripsi bagian

3 .Penutup

1 - 5

 

( amat kurang,

kurang,

sedang,

baik ,

amat baik )

Mengkelompokkan Siswa sesuai kategori

 

Menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kategori

 

Memberi remidial bagi kelas yang di bawah rata-rata

 

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Membuat jadwal pelaksanaan

Komputer, dan Platform Aplikasi Pembelajaran

Mempersiapkan Materi sesuai panduan

Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis

Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata , rata-rata, di bawah rata-rata )

Siswa di bawah rata –rata akan didampingi guru kelas dan mendapat tambahan pelajaran.

 

E.     PENGAYAAN DAN REMEDIAL

A.    Program Pembelajaran Remedial, dilaksanakan dengan 2 alternatif :

 

-       Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran

-       Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai

-       Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh pembelajaran  akan lebih terbuka dan akrab.

 

a.    Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan pengembangan materi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.     LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah              : SMPN I BLUTO

Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling (BK)

Kelas /Smtr       : VII / 1

Alokasi Waktu  : 2 JP (2X40menit)

Pengertian Bimbingan Konseling

Secara bahasa BK berasal dari kata bimbingan dan konseling. Bimbingan memiliki pengertian pemberian bantuan kepada orang lain yang membutuhkannya dengan tujuan untuk memudahkan mereka menyelesaikan persoalan yang dihadapi maupun menemukan potensi yang ada pada dirinya.

Mengacu pada kesimpulan tersebut maka bimbingan yang dimaksudkan adalah diberikan kepada siswa atau peserta didik supaya mereka bisa menemukan penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi. Bimbingan juga diberikan untuk membantu siswa menemukan apa yang menjadi potensi dan kemampuan pada dirinya.

Sementara itu pengertian konseling adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan supaya yang bersangkutan mampu memecahkan masalah yang dihadapi melalui cara-cara yang disesuaikan dengan kondisi individu tersebut misalnya dengan wawancara.

Sehingga dari pengertian kedua kata tersebut bisa disimpulkan bahwa Bimbingan Konseling (BK) adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan oleh tenaga ahli kepada individu melalui tatap muka, memberikan tambahan pengetahuan maupun cara-cara lainnya yang diberikan secara sistematis dan terus menerus.

Di sekolah tugas dari guru BK adalah memberikan bantuan kepada siswa agar bisa mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan optimal dalam peranannya sebagai seorang pribadi, makhluk sosial maupun makhluk ciptaan Allah SWT.

Manfaat Bimbingan Konseling di Sekolah

Mengapa BK sangat dibutuhkan untuk diberikan di sekolah? Bimbingan konseling diberikan kepada para siswa di sekolah dengan pertimbangan peserta didik tersebut bisa mendapatkan manfaatnya antara lain yaitu :

  1. Menciptakan pandangan positif kepada diri sendiri dengan adanya perasaan lebih bahagia, lebih baik, tenang serta nyaman.
  2. Menurunkan tingkat stres yang dialami oleh siswa akibat tugas dan beban belajar yang cukup banyak ataupun karena persoalan lain yang harus dihadapinya.
  3. Membantu siswa untuk lebih memahami diri sendiri maupun orang lain sehingga akan tercipta kekerabatan dan kekerabatan yang erat serta efektif.
  4. Membantu siswa untuk lebih mampu mengembangkan diri sehingga dapat menggunakan potensi yang ada pada dirinya secara optimal di masa depan.

Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah

Selain memberikan manfaat yang sangat penting bagi para siswa BK juga berfungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Pemahaman

Melalui BK maka siswa akan dibantu untuk lebih memahami siapa dan bagaimana dirinya sehingga bisa mengenali potensinya maupun lingkungan yang ditempatinya.

2. Fungsi Pengembangan

BK membantu siswa untuk bisa mengembangkan apa yang menjadi potensi dirinya sehingga bisa bermanfaat bagi masa depan. Di dalam menjalankan fungsi pengembangan ini diberikan BK melalui bimbingan yang sistematis dan terus menerus, fasilitas yang mendukung serta menciptakan lingkungan yang kondusif.

3. Fungsi Preventif

Yaitu memberikan antisipas terhadap beragam permasalahan yang mungkin terjadi dan dialami oleh peserta didik kemudian melakukan upaya untuk mencegahnya.

4. Fungsi Fasilitasi

BK akan memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan seoptimal mungkin, selaras, serasi serta seimbang dalam keseluruhan aspek diri siswa.

Biasanya guru Bimbingan Konseling juga akan memberikan pengarahan kepada siswa yang bermasalah supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dan kemampuannya untuk mencapai prestasi akademik mereka.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN HASIL

 

A.    PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1.      Jelaskan yang dimaksud Bimbingan dan konseling di sekolah !

2.      Mamfaat bimbingan dan konseling disekolah

3.      Ada berapa fungsi bimbingan dan konseling disekolah ?

4.      Apakah yang dimaksud tentang fungsi pemahaman dalam bimbingan dan konseling disekolah?

 

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

 

NO

PERNYATAAN

SETUJU

TIDAK SETUJU

1.

Saya merasa senang menerima materi layanan BK.

 

 

2.

Setelah menerima materi layanan BK tentang materi bimbingan dan konseling, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang lebih optimal.

 

 

3.

Setelah menerima materi layanan BK tentang materi bimbingan dan konseling saya merasa membutuhkan bimbingan dan konseling disekolah.

 

 

4.

Materi layanan BK, menyadarkan saya akan pentingnya bimbingan dan konseling disekolah.

 

 

 

 

 

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN PROSES

(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

 

NO

PROSES YANG DINILAI

HASIL PENGAMATAN

KET

YA

TIDAK

A

Keterlaksanaan program

 

 

 

 

1.    Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

 

 

 

 

2.    Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

 

 

 

 

3.    Metode yang digunakan variatif dan menarik

 

 

 

 

4.    Menggunakan media layanan BK

 

 

 

 

5.    RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian

 

 

 

B

Perolehan Siswa Pasca Layanan

 

 

 

 

1.      Peserta didik memperoleh pemahaman baru

 

 

 

 

2.      Peserta didik mempunyai perasaan positif

 

 

 

 

3.      Peserta didik berkurang masalahnya

 

 

 

 

4.      Peserta didik terentaskan masalahannya

 

 

 

 

5.     Berkembangnya PTSDL

 

 

 

C

Perhatian Peserta Didik

 

 

 

 

1.    Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

 

 

 

 

2.    Peserta didik aktif bertanya

 

 

 

 

3.    Peserta didik aktif  menjawab

 

 

 

 

4.    Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

 

 

 

 

5.    Peserta didik hadir semua

 

 

 

D

Kesesuaiaan Program

 

 

 

 

1.      Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

2.      Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

3.      Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta  didik

 

 

 

 

4.      Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

 

 

 

 

5.      Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

 

 

 

                                                                                     

B.Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Pengertian Bimbingan Konseling

Secara bahasa BK berasal dari kata bimbingan dan konseling. Bimbingan memiliki pengertian pemberian bantuan kepada orang lain yang membutuhkannya dengan tujuan untuk memudahkan mereka menyelesaikan persoalan yang dihadapi maupun menemukan potensi yang ada pada dirinya.

Mengacu pada kesimpulan tersebut maka bimbingan yang dimaksudkan adalah diberikan kepada siswa atau peserta didik supaya mereka bisa menemukan penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi. Bimbingan juga diberikan untuk membantu siswa menemukan apa yang menjadi potensi dan kemampuan pada dirinya.

Sementara itu pengertian konseling adalah bantuan yang diberikan kepada seseorang dengan tujuan supaya yang bersangkutan mampu memecahkan masalah yang dihadapi melalui cara-cara yang disesuaikan dengan kondisi individu tersebut misalnya dengan wawancara.

Sehingga dari pengertian kedua kata tersebut bisa disimpulkan bahwa Bimbingan Konseling (BK) adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk memberikan bantuan oleh tenaga ahli kepada individu melalui tatap muka, memberikan tambahan pengetahuan maupun cara-cara lainnya yang diberikan secara sistematis dan terus menerus.

Di sekolah tugas dari guru BK adalah memberikan bantuan kepada siswa agar bisa mencapai tugas-tugas perkembangannya dengan optimal dalam peranannya sebagai seorang pribadi, makhluk sosial maupun makhluk ciptaan Allah SWT.

Manfaat Bimbingan Konseling di Sekolah

Mengapa BK sangat dibutuhkan untuk diberikan di sekolah? Bimbingan konseling diberikan kepada para siswa di sekolah dengan pertimbangan peserta didik tersebut bisa mendapatkan manfaatnya antara lain yaitu :

  1. Menciptakan pandangan positif kepada diri sendiri dengan adanya perasaan lebih bahagia, lebih baik, tenang serta nyaman.
  2. Menurunkan tingkat stres yang dialami oleh siswa akibat tugas dan beban belajar yang cukup banyak ataupun karena persoalan lain yang harus dihadapinya.
  3. Membantu siswa untuk lebih memahami diri sendiri maupun orang lain sehingga akan tercipta kekerabatan dan kekerabatan yang erat serta efektif.
  4. Membantu siswa untuk lebih mampu mengembangkan diri sehingga dapat menggunakan potensi yang ada pada dirinya secara optimal di masa depan.

Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah

Selain memberikan manfaat yang sangat penting bagi para siswa BK juga berfungsi sebagai berikut :

1. Fungsi Pemahaman

Melalui BK maka siswa akan dibantu untuk lebih memahami siapa dan bagaimana dirinya sehingga bisa mengenali potensinya maupun lingkungan yang ditempatinya.

2. Fungsi Pengembangan

BK membantu siswa untuk bisa mengembangkan apa yang menjadi potensi dirinya sehingga bisa bermanfaat bagi masa depan. Di dalam menjalankan fungsi pengembangan ini diberikan BK melalui bimbingan yang sistematis dan terus menerus, fasilitas yang mendukung serta menciptakan lingkungan yang kondusif.

3. Fungsi Preventif

Yaitu memberikan antisipas terhadap beragam permasalahan yang mungkin terjadi dan dialami oleh peserta didik kemudian melakukan upaya untuk mencegahnya.

4. Fungsi Fasilitasi

BK akan memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk mencapai pertumbuhan serta perkembangan seoptimal mungkin, selaras, serasi serta seimbang dalam keseluruhan aspek diri siswa.

Biasanya guru Bimbingan Konseling juga akan memberikan pengarahan kepada siswa yang bermasalah supaya tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar dan kemampuannya untuk mencapai prestasi akademik mereka.

C.GLOSARIUM

-          Esential:

penting, perlu, bersifat mendasar

 

D.     DAFTAR PUSTAKA

-        Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.

-        Internet (Google, Youtube, dll)

 

Mengetahui

KepalaSMP 1 Bluto

 

 

 

 

 

R. SRI HAIRI SURYANINGSIH, S.Pd

Pembina TK.I

NIP. 19660228 198903 2 011

 

Guru BK

 

 

 

 

 

RIDWAN RHOMADANI S.Pd

NIP :19910315 200221 1 014

 

Counselor

 

 

 

 

 

OMADANI S.Pd

 

 

 

 

 

 

MODUL AJAR

Belajar Dan Sosial

(Aku Taat Pada Peraturan)

4.      INFORMASI UMUM

C.    IDENTITAS MODUL

NAMA                        : Ridwan Rhomadani, S.Pd

Institusi                      : SMP N 1 Bluto

Tahun                         : 2022/2023

Jenjang                       : SMP

Kelas                          : VII

Alokasi Waktu           : 2  JP x 40 menit

 

D.    KOMPETENSI AWAL

3.   Peserta didik dapat memahami peraturan yang ada disekolah

4.      Peserta didik/konseli memahami konsekuensi bila melanggar peraturan.

5.      Peserta didik/konseli dapat menerapkan peraturan di sekolah dengan baik.

5.      PROFIL PELAJAR PANCASILA

-       Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME dan Berakhlak mulia

-       Memahami serta menunaikan hak dan kewajibannya sebagai warga negara yang baik serta menyadari peranannya sebagai warga negara

6.      SARANA DAN PRASARANA

Sarana             : Handphone, Laptop.

Prasarana         :  refrensi ( jurnal online, modul belajar lain yang relevan )

 

7.      TARGET PESERTA DIDIK

-       Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

-       Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

-       Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.)

 

8.      MODEL PEMBELAJARAN

-       Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring

5.      KOMPONEN INTI

F.     TUJUAN PEMBELAJARAN

-       Peserta didik/konseli dapat mengenal alasan perlunya menaati aturan/norma berperilaku

-         Peserta didik/konseli dapat memahami keragaman aturan/patokan berperilaku dalam    konteks budaya

-          Peserta didik/konseli mau mengekspresikan atas dasar pertimbangan kontekstual

G.    PEMAHAMAN BERMAKNA

-       Peserta didik berkolaborasi dan bernalar kritis mengientifikasi tentang peraturan yang harus di taati disekolah

-       Peserta didik secara mandiri mau membiasakan diri untuk mentaati peraturan yang ada disekolah

H.    PERTANYAAN PEMANTIK

-        Apakah kamu ketahui dari pengertian peraturan?

-        Apakah kamu selalu mentaati peraturan yang ada disekolah?

-        Peraturan apa saja yang harus kamu taati saat berada dilingkungan sekolah?

 

 

1. Tahap Awal / Pendahuluan

 

a. Pernyataan tujuan (melalui Google Meet) / Tatap muka

5.     Guru BK membuka dengan salam dan berdoa.

6.     Ice Breaking.

7.     Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan konseling tentang aku taat pada peraturan

8.     Peserta didik memperhatikan dan mendengarkan tujuan layanan yang disampaikan oleh guru BK.

 

b. Penjelasan tentang

langkah-langkah kegiatan

4.     Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung jawab peserta didik.

5.     Kontrak layanan (kesepakatan layanan) hari ini akan melakukan kegiatan selama 2 jam (2x40 menit) layanan.

6.     Kesepakatan akan melaksanakan kegiatan dengan baik.

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK meminta siswa untuk berdiskusi tentang apa saja dan bagaimana perilaku peserta didik yang taat pada peraturan

 

d.  Tahap Peralihan (Transisi)

Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ketahap inti

 

2.Tahap Inti

 

b.Kegiatan peserta didik

6.     Peserta didik mengamati tayangan slide/ video/membaca modul.

7.     Brainstorming/ curah pendapat tentang tayangan.

8.     Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang  video/ gambar tersebut.

9.     Peserta didik mengidentifikasi tentang perilaku taat pada peraturan.

10. Peserta didik mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kelompok.

 

b. Kegiatan guru BK

8.     Guru BK menayangkan video/ gambar yang berhubungan dengan layanan  materi Bimbingan dan Konseling.

9.     Guru BK  mengajak peserta didik untuk curah pendapat.

10. Guru BK membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

11. Guru BK membagi lembar kerja.

12. Guru BK menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja.

13. Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik.

14. Guru membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan.

 

3. Tahap Penutup

5.    Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.

6.    Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan.

7.    Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan dibahas minggu depan .

8.    Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/ berdoa dan mengakhiri dengan salam.

N

Evaluasi

 

 

3.    Evaluasi proses

e.       Keterlaksanaan program.

f.       Perolehan peserta didik pasca layanan.

g.      Perhatian peserta didik.

h.      Kesesuaian pogram.

 

4.    Evaluasi hasil

d.      Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).

e.       Perasaan positif sebagai dampak dari proses / topic yang dibahas (comfortable).

f.       Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengentasan masalah (action).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

I.       ASESMEN

Rancangan Asesmen Diagnostik

 

Jenjang/ Kelas

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Capaian Pembelajaran

FASE D

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu menyimak dengan baik, serta mampu  mengidentifikasi perilaku yang mencerminkan taat peraturan

 

 

E.     Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali?

Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar

Apa harapan kamu ?

Pergaulan siswa

Hal apa saja yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ?

Kondisi keluarga

Apa saja aktifitas kamu di rumah sewaktu belajar daring ?

 

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon serta menceritakan melalui tulisan

Form online

Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki kendala atau tantangan

Platform Webinar

Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan orang tua siswa

Platform Webinar

 

 

F.     Asesmen Kognitif

 

Waktu Asesmen

10.00-11.00

Durasi Asesmen

60 menit

 

Identifikasi materi yang akan diujikan

Pertanyaan

Kemung-kinan

Jawaban

Skor (Kategori)

Rencana Tindak Lanjut

Manfaat dan tujuan berdo’a

Jelaskan yang dimaksud dengan berdoa

1.identifikasi

2.Deskripsi bagian

3 .Penutup

1 - 5

 

( amat kurang,

kurang,

sedang,

baik ,

amat baik )

Mengkelompokkan Siswa sesuai kategori

 

Menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kategori

 

Memberi remidial bagi kelas yang di bawah rata-rata

 

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Membuat jadwal pelaksanaan

Komputer, dan Platform Aplikasi Pembelajaran

Mempersiapkan Materi sesuai panduan

Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis

Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata , rata-rata, di bawah rata-rata )

Siswa di bawah rata –rata akan didampingi guru kelas dan mendapat tambahan pelajaran.

 

J.      PENGAYAAN DAN REMEDIAL

B.     Program Pembelajaran Remedial, dilaksanakan dengan 2 alternatif :

 

-       Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran

-       Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai

-       Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.

 

a.    Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan pengembangan materi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

                                             

6.      LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah              : SMPN 1 BLUTO

Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling (BK)

Kelas /Smtr       : VII / 1

Alokasi Waktu  : 2 JP (2X40menit)

           Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan beberapa pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya temukan.

 1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam     suatu   lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman / sangsi.

Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi, organisasi, dan sangsi jika melanggar.

2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan antar anggota kelompok.

Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan ketertiban.

3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.

Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan tujuan.

4. Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.

Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.

5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa nyaman.

Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.

6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.

    Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.

    Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam   sebuah masyarakat.

    Poin utama pada pernyataan di atas yaitu ketentuan dan mengatur.

7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau           “kemerdekaan” setiap individu.  

   Pernyataan tersebut memuat poin yaitu membatasi.

8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia hidup    tertib dan teratur.

   Poin di dalam pernyataan tersebut yaitu pedoman, tertib, dan teratur.

9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai    panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.

    Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan harus ditaati.

            Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas. Dapat kita kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi,organisasi, sangsi,perangkat,disepakati, mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur, keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur, ketentuan, dan harus ditaati.

            Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman, keputusan, disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati, harus dilakukan, sangsi, tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.

Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan pedoman yang merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu organisasi yang bersifat mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta harus dilakukan untuk menghindari sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kenyaman”.

Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondusif dalam menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah.

Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.

KEWAJIBAN SISWA

1.      MASUK SEKOLAH

Ø  Siswa sudah hadir di sekolah 10 menit sebelum bel berbunyi. Bel masuk pukul 07.00 WIB.

Ø  Siswa yang datang terlambat wajib melapor terlebih dahulu kepada guru piket kemudian mengisi buku pelanggaran.

Ø  Siswa yang tidak masuk wajib memberi informasi tertulis yang diketahui dan diantarkan orang tua/wali siswa.

Ø  Siswa yang piket, sudah hadir 30 menit sebelum bel masuk.

Ø  Siswa mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan Bapak/Ibu guru.dan.karyawan setiap berangkat dan pulang sekolah.

2.      SETIAP SISWA WAJIB

Ø  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ø  Berdoa sebelum pelajaran pertama dimulai dan sebelum pelajaran terakhir ditutup dan dipandu oleh guru yang ada.

Ø  Besikap hormat, sopan, taat, patuh kepada orang tua, guru dan pegawai baik di dalam maupun di luar sekolah.

Ø  Siswa ikut bertanggung jawab atas terselenggaranya 7K (Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan)

Ø  Ikut bertanggung jawab atas terselenggaranya 7K (Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan)

Ø   

RUMUSAN BENTUK PELANGGARAN

A.     SIKAP

NO

BENTUK PELANGGARAN

BOBOT PELANGGARAN

1

Tidak membawa peralatan belajar sesuai jadwal

2

2

Duduk dikursi dan atau meja guru

2

3

Menerima atau menjumpai teman lain kelas tampa seidzin guru pengajar / ketua kelas pada saat KBM belangsung

2

4

Membawa sepeda motor/ sepeda pancal dilingkungan sekolah

2

5

Menggunakan musholla tidak sesuai dengan fungsinya

2

6

Berprilaku tidak tertib saat upacara dan atau saat berdoa

4

7

Pergaulan antar siswa/siswi yang melampaui batas

6

8

Mencoret dinding, meja, kursi, dan sarana sekolah lainnya

6

9

Membawa telepon seluler

8

10

Membawa dan merokok disekolah maupun luar sekolah

30

11

Melompat pagar atau jendela

10

12

Bertindak tidak sopan pada guru dan karyawan sekolah dan teman atau orang lain

20

13

Merusak sarana dan prasarana sekolah

20

14

Mengancam dan mengintimidasi

25

15

Mengambi hak orang / mencuri /merampas

25

16

Berdusta

30

17

Memalsu tanda tangan

30

18

Membawa senjata tajam

30/40

19

Membawa minuman keras, narkoba, VCD/ gambar porno

40

20

Berkelahi didalam / diluar lingkungan sekolah

40

21

Terlibat tawuran antar sekolah

40

22

Berprilaku jorok / asusila

40-85

23

Terlibat tindakan criminal

40-85

24

Mencemarkan nama baik sekolah

60

25

Hamil/menghamili

100

 

B.KERAJINAN

NO

BENTUK PELANGGARAN

BOBOT

PELANGGARAN

1

Datang terlambat kesekolah

1-5 menit

6-15 menit

16-40menit

 

4

6

8

2

Tidak mengikuti pelajaran tampa izin guru

4

3

Tidak mengerjakan pekerjaan /tugas rumah

6

4

Tidak mengikuti kegiatan PD/ ekstrakurikurer

4

5

Tridak masuk sekolah tampa keterangan

6

6

Meninggalkan sekolah tampa izin

6

7

Tidak mengikuti upacara

6

C.     KERAPIAN

NO

BENTUK PELANGGARAN

BOBOT

PELANGGARAN

1

Tidak memasukkan baju seragam sesuai ketentuan sekolah

4

2

Tidak memakai kaos kaki sesuai dengan ketentuan sekolah

4

3

Tidak memakai ikat pinggang sesuai dengan ketentuan sekolah

4

4

Tidak memakai sepatu warrna hitam

4

5

Atribut seragam tidak lengkap

4

6

Memanjangkan kuku dan cat kuku

6

7

Memakai anting, kalung, atau gelang bagi siswa putra

6

8

Tidak berseragam ketentuan sekolah

6

9

Berambut panjang bagi siswa putra

6

10

Bertindik bagi siswa putra

6

11

Menggunakan pewarna rambut

10

12

Bertato

20

 

Ikut menjaga nama baik sekolah, kepala sekolah, guru, karyawan dan siswa pada umumnya baik di dalam maupun di luar sekolah.

            Tujuan tata tertib sekolah sangat penting. Secara umum dibuatnya tata tertib sekolah mempunyai tujuan utama agar semua warga sekolah mengetahui apa tugas, hak dan kewajiban serta melaksanakan dengan baik sehingga kegiatan sekolah dapat berjalan dengan lancar.

            Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang harus dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang.

 

            Fungsi peraturan sekolah yang pertama yakni mengatur perilaku siswa selama berada di lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk terciptanya lingkungan yang kondusif, aman, dan nyaman untuk belajar. Tata tertib juga dibuat agar para siswa dapat menghormati aturan-aturan dan belajar untuk mengendalikan diri.

            Aturan sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya peraturan dapat mencegah manusia bertindak di luar batas wajar, seperti yang disebutkan Thomas Hobbes karyanya De Cive, "Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Jika tidak ada peraturan maka kehidupan tidak teratur dan terarah sehingga kehidupan menjadi kacau .

            Peraturan juga berguna bagi perkembangan mental dan psikologis bagi yang menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan pribadi yang baik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Instrumen Penilaian Hasil

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN HASIL

 

C.    PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

5.      Jelaskan yang dimaksud dengan peraturan

6.      Apakah kamu merasa sudah mentaati peraturan disekolah selama ini?

7.      Adakah peraturan disekolah yang belum kamu taati? Sebutkan!

 

 

 

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

 

NO

PERNYATAAN

SETUJU

TIDAK SETUJU

1.

Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang mentaati peraturan disekolah

 

 

2.

Setelah menerima materi layanan BK tentang menaati peraturan, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin.

 

 

3.

Setelah menerima materi layanan BK tentang taat peraturan, saya menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang taat aturan disekolah.

 

 

4.

Materi layanan BK  tentang mentaati peraturan, menyadarkan saya akan pentingnya kedisiplinan dilingkungan sekolah.

 

 

 

1.                                                                                  Instrumen Penilaian Proses

INSTRUMEN

PENILAIAN PROSES

(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

 

NO

PROSES YANG DINILAI

HASIL PENGAMATAN

KET

YA

TIDAK

A

Keterlaksanaan program

 

 

 

 

6.    Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

 

 

 

 

7.    Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

 

 

 

 

8.    Metode yang digunakan variatif dan menarik

 

 

 

 

9.    Menggunakan media layanan BK

 

 

 

 

10.             RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian

 

 

 

B

Perolehan Siswa Pasca Layanan

 

 

 

 

6.      Peserta didik memperoleh pemahaman baru

 

 

 

 

7.      Peserta didik mempunyai perasaan positif

 

 

 

 

8.      Peserta didik berkurang masalahnya

 

 

 

 

9.      Peserta didik terentaskan masalahannya

 

 

 

 

10. Berkembangnya PTSDL

 

 

 

C

Perhatian Peserta Didik

 

 

 

 

6.    Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

 

 

 

 

7.    Peserta didik aktif bertanya

 

 

 

 

8.    Peserta didik aktif  menjawab

 

 

 

 

9.    Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

 

 

 

 

10.             Peserta didik hadir semua

 

 

 

D

Kesesuaiaan Program

 

 

 

 

6.      Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

7.      Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

8.      Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta  didik

 

 

 

 

9.      Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

 

 

 

 

10.  Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

 

 

 

                                                                                     

B.Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

           Ketika kita mencari pengertian dari “peraturan”. Akan banyak kita temukan beberapa pengertian. Berikut pengertian-pengertian dari peraturan yang saya temukan.

 1. Peraturan adalah patokan yang dibuat untuk membatasi tingkah laku seseorang dalam     suatu   lingkup / Organisasi tertentu yang jika melanggar akan dikenakan hukuman / sangsi.

Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu patokan, membatasi, organisasi, dan sangsi jika melanggar.

2. Peraturan adalah perangkat yang berisi sejumlah aturan yang dibuat untuk menegakkan ketertiban dalam masyarakat. Peraturan diciptakan untuk mengatur perilaku dan hubungan antar anggota kelompok.

Dari pernyataan ini bisa kita temukan beberapa poin utama. Yaitu perangkat, dan ketertiban.

3. Peraturan adalah sesuatu yang disepakati dan mengikat sekelompok orang/ lembaga dalam rangka mencapai suatu tujuan dalam hidup bersama.

Pernyataan di atas memuat beberapa poin utama. Yaitu disepakati, mengikat, dan tujuan.

4. Peraturan merupakan pedoman agar manusia hidup tertib dan teratur.

Penyataan keempat memuat beberapa poin utama. Yaitu pedoman, tertib, dan teratur.

5. Peraturan merupakan salah satu bentuk keputusan yang harus ditaati dan dilaksanakan. Jadi, kita harus menaati peraturan agar semua menjadi teratur dan orang akan merasa nyaman.

Pernyataan tersebut memuat poin utama yaitu keputusan, teratur, dan nyaman.

6. Peraturan adalah tindakan yang harus dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan.

    Di dalam pernyataan keenam tersebut memuat poin utama yaitu harus dilakukan.

    Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur hubungan antarmanusia dalam   sebuah masyarakat.

    Poin utama pada pernyataan di atas yaitu ketentuan dan mengatur.

7. Peraturan adalah suatu hal yang sangat mutlak dan bersifat membatasi ruang gerak atau           “kemerdekaan” setiap individu.  

   Pernyataan tersebut memuat poin yaitu membatasi.

8. Peraturan adalah cara membangun norma masyarakat sebagai pedoman agar manusia hidup    tertib dan teratur.

   Poin di dalam pernyataan tersebut yaitu pedoman, tertib, dan teratur.

9. Peraturan adalah ketentuan yang mengikat warga kelompok masyarakat, dipakai sebagai    panduan, tatanan, dan kendalikan tingkah laku yang sesuai dan diterima: setiap warga masyarakat harus menaati aturan yang berlaku; atau ukuran, kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai atau membandingkan sesuatu.

    Poin utama dalam pernyataan di atas yaitu ketentuan, panduan, kendali, dan harus ditaati.

            Dari poin utama yang di temukan dalam pernyataan-pernyataan di atas. Dapat kita kumpulkan menjadi 1 yaitu patokan, membatasi, organisasi, sangsi,perangkat,disepakati, mengikat, tujuan, pedoman, tertib, teratur, keputusan,nyaman, harus dilakukan, mengatur, ketentuan, dan harus ditaati.

            Jika ditulis secara runtut menjadi perangkat, patokan, ketentuan, pedoman, keputusan, disepakati, organisasi, mengikat, membatasi, mengatur, harus ditaati, harus dilakukan, sangsi, tujuan, tertib, teratur, dan nyaman.

Kesimpulannya;
“Peraturan adalah perangkat yang berisi patokan dan ketentuan untuk dijadikan pedoman yang merupakan hasil dari keputusan yang telah disepakati dalam suatu organisasi yang bersifat mengikat, membatasi dan mengatur dan harus ditaati serta harus dilakukan untuk menghindari sangsi dengan tujuan menciptakan ketertiban, keteraturan, dan kenyaman”.

Peraturan adalah suatu tata cara yang dilakukan oleh pihak tertentu untuk menertibkan dan menyelaraskan dengan keperluan suatu pihak tersebut. Peraturan sekolah adalah peraturan yang diterapkan oleh sekolah tertentu dengan tujuan untuk memberi batasan dan mengatur sikap anak muda yang sering bersikap kurang kondusif dalam menjalankan proses belajar-mengajar di sekolah.

Berikut adalah contoh tata tertib sekolah secara umum yang biasa diterapkan untuk siswa pada lingkungan sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas.

 

 

 

KEWAJIBAN SISWA

3.      MASUK SEKOLAH

Ø  Siswa sudah hadir di sekolah 10 menit sebelum bel berbunyi. Bel masuk pukul 07.00 WIB.

Ø  Siswa yang datang terlambat wajib melapor terlebih dahulu kepada guru piket kemudian mengisi buku pelanggaran.

Ø  Siswa yang tidak masuk wajib memberi informasi tertulis yang diketahui dan diantarkan orang tua/wali siswa.

Ø  Siswa yang piket, sudah hadir 30 menit sebelum bel masuk.

Ø  Siswa mengucapkan salam dan berjabat tangan dengan Bapak/Ibu guru.dan.karyawan setiap berangkat dan pulang sekolah.

4.      SETIAP SISWA WAJIB

Ø  Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Ø  Berdoa sebelum pelajaran pertama dimulai dan sebelum pelajaran terakhir ditutup dan dipandu oleh guru yang ada.

Ø  Besikap hormat, sopan, taat, patuh kepada orang tua, guru dan pegawai baik di dalam maupun di luar sekolah.

Ø  Siswa ikut bertanggung jawab atas terselenggaranya 7K (Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan)

Ø  Ikut bertanggung jawab atas terselenggaranya 7K (Ketertiban, Keamanan, Kebersihan, Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan, dan Kesehatan)

Ø   

RUMUSAN BENTUK PELANGGARAN

D.     SIKAP

NO

BENTUK PELANGGARAN

BOBOT PELANGGARAN

1

Tidak membawa peralatan belajar sesuai jadwal

2

2

Duduk dikursi dan atau meja guru

2

3

Menerima atau menjumpai teman lain kelas tampa seidzin guru pengajar / ketua kelas pada saat KBM belangsung

2

4

Membawa sepeda motor/ sepeda pancal dilingkungan sekolah

2

5

Menggunakan musholla tidak sesuai dengan fungsinya

2

6

Berprilaku tidak tertib saat upacara dan atau saat berdoa

4

7

Pergaulan antar siswa/siswi yang melampaui batas

6

8

Mencoret dinding, meja, kursi, dan sarana sekolah lainnya

6

9

Membawa telepon seluler

8

10

Membawa dan merokok disekolah maupun luar sekolah

30

11

Melompat pagar atau jendela

10

12

Bertindak tidak sopan pada guru dan karyawan sekolah dan teman atau orang lain

20

13

Merusak sarana dan prasarana sekolah

20

14

Mengancam dan mengintimidasi

25

15

Mengambi hak orang / mencuri /merampas

25

16

Berdusta

30

17

Memalsu tanda tangan

30

18

Membawa senjata tajam

30/40

19

Membawa minuman keras, narkoba, VCD/ gambar porno

40

20

Berkelahi didalam / diluar lingkungan sekolah

40

21

Terlibat tawuran antar sekolah

40

22

Berprilaku jorok / asusila

40-85

23

Terlibat tindakan criminal

40-85

24

Mencemarkan nama baik sekolah

60

25

Hamil/menghamili

100

 

E.KERAJINAN

NO

BENTUK PELANGGARAN

BOBOT

PELANGGARAN

1

Datang terlambat kesekolah

1-5 menit

6-15 menit

16-40menit

 

4

6

8

2

Tidak mengikuti pelajaran tampa izin guru

4

3

Tidak mengerjakan pekerjaan /tugas rumah

6

4

Tidak mengikuti kegiatan PD/ ekstrakurikurer

4

5

Tridak masuk sekolah tampa keterangan

6

6

Meninggalkan sekolah tampa izin

6

7

Tidak mengikuti upacara

6

F. KERAPIAN

NO

BENTUK PELANGGARAN

BOBOT

PELANGGARAN

1

Tidak memasukkan baju seragam sesuai ketentuan sekolah

4

2

Tidak memakai kaos kaki sesuai dengan ketentuan sekolah

4

3

Tidak memakai ikat pinggang sesuai dengan ketentuan sekolah

4

4

Tidak memakai sepatu warrna hitam

4

5

Atribut seragam tidak lengkap

4

6

Memanjangkan kuku dan cat kuku

6

7

Memakai anting, kalung, atau gelang bagi siswa putra

6

8

Tidak berseragam ketentuan sekolah

6

9

Berambut panjang bagi siswa putra

6

10

Bertindik bagi siswa putra

6

11

Menggunakan pewarna rambut

10

12

Bertato

20

 

            Isi tata terib sekolah secara garis besar adalah berupa tugas dan kewajiban siswa yang harus dilaksanakan, larangan dan sanksi. Pada hakikatnya, tata tertib sekolah, baik yang berlaku umum maupun khusus, meliputi tiga unsur berikut: a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan yang dilarang.

           Fungsi peraturan sekolah yang pertama yakni mengatur perilaku siswa selama berada di lingkungan sekolah. Hal ini penting untuk terciptanya lingkungan yang kondusif, aman, dan nyaman untuk belajar. Tata tertib juga dibuat agar para siswa dapat menghormati aturan-aturan dan belajar untuk mengendalikan diri.

            Aturan sangat diperlukan dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya peraturan dapat mencegah manusia bertindak di luar batas wajar, seperti yang disebutkan Thomas Hobbes karyanya De Cive, "Manusia adalah serigala bagi manusia lainnya. Jika tidak ada peraturan maka kehidupan tidak teratur dan terarah sehingga kehidupan menjadi kacau .       Peraturan juga berguna bagi perkembangan mental dan psikologis bagi yang menaatinya. Menumbuhkan rasa hormat serta pembentukan pribadi yang baik

G. GLOSARIUM

-          Psikologis:

Bersifat kejiwaan

 

H.      DAFTAR PUSTAKA

-        Peraturan sekolah Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.

-        Internet (Google, Youtube, dll)

 

 

Mengetahui

KepalaSMP 1 Bluto

 

 

 

 

 

R. SRI HAIRI SURYANINGSIH, S.Pd

Pembina TK.I

NIP. 19660228 198903 2 011

 

Guru BK

 

 

 

 

 

RIDWAN RHOMADANI S.Pd

NIP :19910315 200221 1 014

 

Counselor

 

 

 

 

 

OMADANI S.Pd

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MODUL AJAR

SOSIAL

(ORIENTASI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU)

7.      INFORMASI UMUM

E.     IDENTITAS MODUL

 NAMA                                    : Ridwan RhomadanI, S.Pd

Institusi                                  : SMPN I BLUTO

Tahun                                     : 2021/2022

Jenjang                                   : SMP

Kelas                                      : VII

Alokasi Waktu                       : 2  JP x 40 menit

 

F.     KOMPETENSI AWAL

6.Pengenalan visi misi sekolah

7.      Mengenal struktur organisasi sekolah

8.      Mengetahui fasilitas/sarana dan prasarana sekolah

 

9.      PROFIL PELAJAR PANCASILA

-       Beriman, Bertaqwa Kepada Tuhan YME

-       Memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam kehidupan sehari-hari

10.  SARANA DAN PRASARANA

Sarana             : Handphone, Laptop, Alat perekam,

Prasarana         : Buku Paket dan Webtografi ( jurnal online, modul belajar lain yang relevan )

 

11.  TARGET PESERTA DIDIK

-       Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

-       Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

-       Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin.)

 

12.  MODEL PEMBELAJARAN

-       Pembelajaran Tatap Muka (Luring) / Daring

8.      KOMPONEN INTI

K.    TUJUAN PEMBELAJARAN

-       Mengenali potensi peserta didik baru

-       Membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah

-        Menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru;

L.     PEMAHAMAN BERMAKNA

-       Peserta didik berkolaborasi dan mencari informasi terkait visi dan misi sekolah

-       Peserta didik secara mandiri mau mengembangkan interkasi positifn antar siswa dan warga sekolah lainnya.

M.   PERTANYAAN PEMANTIK

-        Apakah kamu sudah mengetahui tentang visi dan misi sekolah?

-        Apakah kamu mengetahui fasilitas yang ada disekolah kamu?

-        Apakah kamu dapat berinteraksi baik dengan seluruh warga sekolah??

 

 

1. Tahap Awal / Pendahuluan

 

a. Pernyataan tujuan (melalui Google Meet) / Tatap muka

Guru BK menyampaikan salam, Berdoa dan Presensi

Membina hubungan baik (tanya kabar, kegiatan sebelumnya dll)

Mengadakan Ice Beaking (jika di perlukan)

Menyampaikan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling

 

b. Penjelasan tentang

langkah-langkah kegiatan

7.                    1. Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang meliputi :

8.    Mengamati video/ membaca modul

9.    Brainstorming/ curah pendapat

10.                Membagi kelas menjadi beberapa kelompok untuk mengidentifikasi pengenalan sekolah.

11.                Mempresentasikan hasil diskusi kelompok

12.                Menyimpulkan materi layanan

13.                Refleksi dan Evaluasi

 

c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi)

Guru BK menyampaikan pokok-pokok materi layanan yang akan diberikan:

1.       Pengenalan visi misi sekolah

2.      Mengenal Struktur organisasi sekolah.

3.      Mengenal kurikulum sekolah.

4.      Fasilitas/sarana prasarana yanga ada disekolah

Mengenal personal sekolah

 

d.  Tahap Peralihan (Transisi)

Guru Bimbingan dan Konseling  atau konselor

menanyakan kesiapan peserta didik melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti

 

2.Tahap Inti

 

 

c. Kegiatan peserta didik

1.  Peserta didik mengamati tayangan slide /video/membaca modul

2.  Brainstorming/ curah pendapat tentang tayangan

3.  Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang  video/ gambar tersebut

4.  Peserta didik mengidentifikasi tentang hak dan kewajiban.

5.  Peserta didik mendiskusikan dan mempresentasikan hasil kelompok.

 

b. Kegiatan guru BK

15. Guru BK menayangkan video/ gambar yang berhubungan dengan layanan  materi Bimbingan dan Konseling.

16. Guru BK  mengajak peserta didik untuk curah pendapat.

17. Guru BK membagi kelas menjadi beberapa kelompok.

18. Guru BK membagi lembar kerja.

19. Guru BK menjelaskan cara mengerjakan lembar kerja.

20. Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik.

21. Guru membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan.

 

3. Tahap Penutup

9.    Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan.

10.             Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan.

11.             Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan dibahas minggu depan .

12.             Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta didik bersyukur/ berdoa dan mengakhiri dengan salam.

N

Evaluasi

 

 

5.    Evaluasi proses

i.        Keterlaksanaan program.

j.        Perolehan peserta didik pasca layanan.

k.      Perhatian peserta didik.

l.        Kesesuaian pogram.

 

6.    Evaluasi hasil

g.      Pemahaman diri, sikap, dan perilaku yang diperoleh berkaitan dengan materi/topik/masalah yang dibahas (understanding).

h.      Perasaan positif sebagai dampak dari proses / topic yang dibahas (comfortable).

i.        Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan upaya pengembangan/pengentasan masalah (action).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

N.    ASESMEN

Rancangan Asesmen Diagnostik

 

Jenjang/ Kelas

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Capaian Pembelajaran

FASE D

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu dapat mengetahui dan memahami visi misi sekolah

 

 

I.       Asesmen Non-Kognitif

Informasi apa saja yang ingin digali?

Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan

Kesejahteraan psikologis Minat siswa dan gaya belajar

Apa harapan kamu ?

Pergaulan siswa

Hal apa saja yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan ?

Kondisi keluarga

Apa saja aktifitas kamu di rumah sewaktu belajar daring ?

 

 

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Menyiapkan form online dengan pilihan jawaban berupa emoticon serta menceritakan melalui tulisan

Form online

Mengkelompokkan siswa yang teridentifikasi yang memiliki kendala atau tantangan

Platform Webinar

Diskusi dengan guru, kepala sekolah, bahkan jika diperlukan dengan orang tua siswa

Platform Webinar

J.      Asesmen Kognitif

 

Waktu Asesmen

10.00-11.00

Durasi Asesmen

60 menit

 

Identifikasi materi yang akan diujikan

Pertanyaan

Kemung-kinan

Jawaban

Skor (Kategori)

Rencana Tindak Lanjut

Manfaat dan tujuan berdo’a

Jelaskan yang dimaksud dengan berdoa

1.identifikasi

2.Deskripsi bagian

3 .Penutup

1 - 5

 

( amat kurang,

kurang,

sedang,

baik ,

amat baik )

Mengkelompokkan Siswa sesuai kategori

 

Menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan kategori

 

Memberi remidial bagi kelas yang di bawah rata-rata

 

Langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan?

Alat bantu apa yang dibutuhkan?

Membuat jadwal pelaksanaan

Komputer, dan Platform Aplikasi Pembelajaran

Mempersiapkan Materi sesuai panduan

Memberi siswa soal dan melakukan diagnosis

Membagi kelas menjadi 3 kelompok ( diatas rata-rata , rata-rata, di bawah rata-rata )

Siswa di bawah rata –rata akan didampingi guru kelas dan mendapat tambahan pelajaran.

 

O.    PENGAYAAN DAN REMEDIAL

b.                            Program Pembelajaran Remedial, dilaksanakan dengan 2 alternatif :

 

-       Program pembelajaran remedial dilaksanakan secara klasikal oleh guru apabila lebih dari 50% peserta didik tidak mencapai Capaian Pembelajaran

-       Pembelajaran remedial dilaksanakan secara individu dengan pendampingan oleh guru kelas, memperhatikan prestasi akademik yang dicapai

-       Remidial melalui tutor sebaya, diharapkan peserta didik yang menempuh pembelajaran akan lebih terbuka dan akrab.

 

c.    Program Pembelajaran Pengayaan Program pembelajaran pengayaan dilaksanakan bagi peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran dengan belajar mandiri untuk lebih mendalami dan pengembangan materi.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

9.      LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Sekolah              : SMPN I BLUTO

Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling (BK)

Kelas /Smtr       : VII / 1

Alokasi Waktu  : 2 JP (2X40menit)

             Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang. Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk: 1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok. 2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait). 3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus: 1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. 2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

 

 

 

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN HASIL

 

D.    PENGETAHUAN (UNDERSTANDING)

1.      Apa yang dimaksud dengan visi?

2.      Apa yang dimaksud dengan misi?

3.      Bagaimana cara merumuskan visi dan visi?

 

 

B. SIKAP/PERASAAN POSITIF (COMFORTABLE)

Berilah tanda cek (V) pada kolom S (setuju) jika pernyataan sesuai dengan kondisi Anda dan berilah tanda cek (V) pada kolom TS (tidak setuju) jika pernyataan tidak sesuai dengan kondisi Anda!

 

NO

PERNYATAAN

SETUJU

TIDAK SETUJU

1.

Saya merasa senang menerima materi layanan BK tentang visi dan misi sekolah.

 

 

2.

Setelah menerima materi layanan BK tentang orientasi sekolah baru, timbul kesadaran saya untuk menjadi pribadi yang positif.

 

 

3.

Setelah menerima materi layanan BK pengembangan interaksi positif disekolah, saya menyadari bahwa saya belum menjadi pribadi yang lebih baik.

 

 

4.

Materi layanan BK  tentang orientasi sekolah baru, menyadarkan saya akan pentingnya berinteraksi dengan baik disekolah.

 

 

 

 

 

 

 

 

INSTRUMEN

PENILAIAN PROSES

(Mengacu Pada Laporan Pelaksanaan)

 

NO

PROSES YANG DINILAI

HASIL PENGAMATAN

KET

YA

TIDAK

A

Keterlaksanaan program

 

 

 

 

11.             Program layanan terlaksana sesuai dengan RPL

 

 

 

 

12.             Waktu pelaksanaan sesuai dengan RPL

 

 

 

 

13.             Metode yang digunakan variatif dan menarik

 

 

 

 

14.             Menggunakan media layanan BK

 

 

 

 

15.             RPL minimal terdiri dari Tujuan, Materi Layanan, Kegiatan, Sumber, Bahan dan Alat, Penilaian

 

 

 

B

Perolehan Siswa Pasca Layanan

 

 

 

 

11.  Peserta didik memperoleh pemahaman baru

 

 

 

 

12.  Peserta didik mempunyai perasaan positif

 

 

 

 

13.  Peserta didik berkurang masalahnya

 

 

 

 

14.  Peserta didik terentaskan masalahannya

 

 

 

 

15. Berkembangnya PTSDL

 

 

 

C

Perhatian Peserta Didik

 

 

 

 

11.             Peserta didik antusias mengikuti materi layanan BK

 

 

 

 

12.             Peserta didik aktif bertanya

 

 

 

 

13.             Peserta didik aktif  menjawab

 

 

 

 

14.             Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan konselor

 

 

 

 

15.             Peserta didik hadir semua

 

 

 

D

Kesesuaiaan Program

 

 

 

 

11.  Program disusun sesuai dengan kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

12.  Materi layanan sesuai kebutuhan peserta didik

 

 

 

 

13.  Materi layanan sesuai tugas perkembangan peserta  didik

 

 

 

 

14.  Materi layanan mengacu pada sumber yang jelas

 

 

 

 

15.  Program dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditentukan

 

 

 

                                                                                     

 

B.Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

    Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin mewujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan proses manajemen saat ini dan menjangkau masa yang akan datang. Hax dan Majluf dalam Akdon (2006) menyatakan bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk: 1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok. 2. Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber daya manusia organisasi, konsumen/citizen dan pihak lain yang terkait). 3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan. Pernyataan visi, baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi (sekolah). Bagi sekolah,Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang di inginkan di masa datang. Imajinasi ke depan seperti itu akan selalu diwarnai oleh peluang dan tantangan yang diyakini akan terjadi di masa mendatang. Dalam menentukan visi tersebut, sekolah harus memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa datang menurut Akdon (2007). Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan produk atau pelayanan yang ditawarkan. Pernyataan misi harus: 1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan. 2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. 3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi.

 

 

K. GLOSARIUM

-          Framework:

Rangka (tujuan dasar)

 

L.       DAFTAR PUSTAKA

-        Kumpulan Materi Bimbingan Konseling.

-        Internet (Google, Youtube, dll)

 

 

Mengetahui

KepalaSMP 1 Bluto

 

 

 

 

 

R. SRI HAIRI SURYANINGSIH, S.Pd

Pembina TK.I

NIP. 19660228 198903 2 011

Guru BK

 

 

 

 

 

 

RIDWAN RHOMADANI S.Pd

NIP :19910315 200221 1 014