RENCANA PELAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
(RPBK)
·
IDENTITAS
Sekolah : SMA I NEGRI BLUTO
Kelas / Semester : X / Ganjil
Bidang bimbingan : SOSIAL
Waktu pelaksanaan : Senin
Funsi layanan : Pemahaman,pencegahan
Layanan : Konseling
Individu
Tempat pelaksanaan : Ruang konseling
Alat yang digunakan : Meja dan kursi
Topik
pokok layanan : CEMAS
DALAM MENGHADAPI UJIAN
Standar Kompetensi : Klien dapat mengatasi gangguan kecemasan yang
dihadapinya saat menjelang ujian.
Kompetensi Dasar : Klien mampu mengurangi kecemasan yang
berlebihan saat menjelang ujian.
Alokasi Waktu : 1 X 45 MENIT
Pelaksana : Praktikan
Pihak yang di sertakan : Wali kelas
·
TUJUAN
PELAYANAN
1.
Klien tidak
merasakan kecemasan yang berlebihan saat menjelang ujian.
2.
Klien tidak
sampai jatuh sakit pada saat menjelang ujian.
3.
Klien bisa
mengatasi kecemasan yang berlebihan.
4.
Klien bisa
meningkatkan prestasinya di sekolah.
C.
INDIKATOR MATERI
1. Ilustrasi masalah
2. Strategi dan langkah-langkah
D. KEGIATAN LAYANAN
TAHAP
|
KEGIATAN
|
WAKTU
|
PEMBUKAAN
|
·
Salam Pembuka
·
Membina hubungan baik
|
5 Menit
|
INTI
|
·
Memperjelas kontrak waktu
·
Pengenalan masalah
·
Identifikasi masalah
·
Treatment
|
25 Menit
|
PENUTUP
|
· Konselor bersama siswa menyimpulkan
hasil kegiatan
· Membuat perjanjian untuk pertemuan berikutnya
· Salam penutup
|
5 Menit
|
D. SUMBER BELAJAR
1.
Buku konseling individual teory praktek
E. MEDIA
1. Meja Dan Kursi
F. METODE
1.
Tanya jawab,
G. TEMPAT KEGIATAN
Ruang konseling
H. PENILAIAN
1. Penilaian segera
-
Klien dapat
bisa tidak cemas secara berlebihan dikala hampir ujian
-
Klien mampu
mengatasi rasa cemas secara intensif
2. Penilaian jangka panjang
Penilayan dalam jangka
waktu tertentu yang diselenggarakan untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan terhadap klien dalam mengatasi rasa cemas disaat menghadapi
ujian berlangsung.
I.
CATATAN KHUSUS
Mengetahui Koordinator
BK Sumenep, april 2012
Kepala UPT. Pendidikan Guru Pembimbing prktikan
SMA I BLUTO Ridwan
Rhomadani
……………………………… ……………………. ……………………....
IDENTITAS SISWA
Nama :
Salim Kumar
Kelas : X@
No . Absen : 22
No. Induk : 1379
Sekolah : UPT .
SMA NEGRI I BLUTO
Alamat : JL. Bluto Sumenep
Tempat dan tanggal : Sumenep, 22 September 1999
Jenis kelamin :
Laki-Laki
Agama : islam
Status : Anak Pertama
Problem Masalah :
Salim adalah seorang siswa kelas X SMA. Salim
adalah anak yang beprestasi, terbukti dia mendapatkan peringkat 3 besar di
kelasnya. Namun , salaim mengalami gangguan kecemasan yang berlebihan terutama
saat akan menjelang ujian. Seringkali salim terpaksa mengikuti ujian susulan.
Hal ini dikarenakan kecemasan berlebihan yang menjadi maslah salim seringkali
membuatnya jatuh sakit pada waktu sebelum ujian.
Masalah yang dihadapi salim (kecemasan
berlebihan saat akan ujian) telah dialami salim sejak SMP. Sebelumnya salim
tidak pernah berani mengungkapkan maalahnya kepada orang lain. namun, hal ini
dirasa salim sangat mengganggu terutama karena sita akan menghadapi ujian
kenaikan kelas. Salaim kwatir apabila masalah yang dihadapinya tidak segara
diselesaikan, dia tidak naik kelas, akhirnya salim menceritakan masalahnya
kepada konselor untuk mendapatkan layanan bantuan dalam menyelesaikan maslahnya
yang sedang dihadapinya.
PENYEBAB
Klien selalu merasa cemas yang berlebihan saat akan menjelang ujian. Klien
sering kali terpaksa mengikuti ujian susulan karena selalu sering sakit sebelum
ujian berlangsung. Klien juga sering takut jika tidak bisa saat mengerjakan
ujian dengan benar, sehingga klien merasakan cemas yang berlebihan. Klien juga
takut nilai-nilainya jelek karena klien selalu dapat peringkat dikelasnya,
sehingga klien sering mengalami kecemasan dalam menghadapi ujian.
STRATEGI DAN
LANGKAH-LANGKAHNYA
Ø STRATEGI
Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi adalah suatu metode
untuk mengurangi respon emosional yang menakutkan,mencemaskan atau tidak menyanangkan
melalui aktivitas-aktivas yang
bertentangan dg respon yang menakutkan itu. Usaha mengurangi kecemasan dan ketegangan
dg teknik Desensitisasi berasal dari aliran konseling behavioral. Menurut aliran
ini suatu kecemasan diperoleh seseorang melalui belajar dalam kondisi tertentu.
Karna itu untuk mengurangi atau menurunkan kecemasan harus melalui usaha yang
di kondisikan pula sehingga kecemasan itu berakhir. Ketegangan atau kecemasan dilakukan
dg usaha-usaha yang sistematik. Itulah sebabnya teknik ini di namakanSistematic
Desensitization.
Ø LANKAH-LANGKAHNYA
a.
Analisis perilaku yang
menimbulkan kecemasan.
b.
Menyusun hierarki atau
jenjang-jenjang situasi yang menimbulkan kecemasan dari yang kuranghingga yang
paling mencemaskan konseli.
c.
Memberilatihan rileksasi
otot-otot yang dimulai dari lengan hingga otot kaki.
d.
Konseli diminta membayangkan
situasi yang menyenangkannya seperti dipantai, di tengahtaman yang hijaudan
lain-lain.
e.
Konseli disuruh memejamkan mata,
kemudian disuruh membayangkan situasi yang kurang mencemaskan. Bila konseli sanggup tanpa
cemas atau gelisah, berarti situasi tersebut dapat di atasi konseli. Demikian
seterusnyahingga ke situasi yang paling mencemaskan.
f.
Bila pada suatu situasi konseli
merasa cemas dan gelisah, maka konselor memerintahkan konseli agar membayangkan
situasi yang menyenangkan tadi untuk menghilangkan kecemasan yang baru terjadi.
g.
Menyusun hierarki atau jenjang
kecemasan harus bersama konseli, dan konselor menuliskannya dikertas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar